Marla & Memoar Patah Hati

Stephania Shakila
1 min readSep 9, 2023

--

kardus-kardus di pojok ruang itu menganga
dalam kekosongan yang membuatku bertanya-tanya
mengapa tidak kau simpan cerita-cerita kita di dalamnya saja
biar lebih rapi dan kita tak perlu kembali ke sini lagi

botol-botol yang berjejeran di antara buku-buku lusuh itu terbuka
dalam kekosongan yang membuatku bertanya-tanya
mengapa tak kau simpan aroma tubuhku di dalamnya saja
sebab semilir cengkeh dan kemarahan lebih cocok di sini
dan kamu tidak akan lebih sering menangis

asbak di atas meja kerjamu penuh disesaki puisi
yang tak pernah kau buang
yang tak pernah kau bersihkan
padahal aku sudah tak lagi menulis
dan kita tak lagi berdiskusi
tentang tembok hijau di kamarmu, lukisan perempuan Bali dan payudaranya,
tentang nama, bungkus permen dan peradaban,
tentang suku-suku di Bugis, nilai kripto yang anjlok,
tentang kepergian, para nabi, hingga misteri kematian Dylan Sada

hari ini pada matamu sekali lagi
matahari membenamkan diri

lalu aku hadir menjelma malam yang telanjang di antara
ramainya isi kepalamu
dalam diam, dari balik jendela kamarmu
kita rangkai kesepian hingga pukul tiga pagi

--

--